Di atas adalah rute teknis utama untuk produksi kain non-woven, masing-masing dengan karakteristik pemrosesan dan produk yang unik untuk memenuhi persyaratan kinerja kain non-woven di berbagai bidang aplikasi. Produk yang dapat diaplikasikan untuk setiap teknologi produksi dapat diringkas secara garis besar sebagai berikut:
-Teknologi produksi kering: biasanya cocok untuk menghasilkan produk non-woven dengan kekuatan tinggi dan ketahanan aus yang baik, seperti bahan filter, geotekstil, dll.
-Teknologi produksi basah: cocok untuk memproduksi kain non-woven yang lembut dan mudah menyerap, seperti produk kebersihan, pembalut medis, dll.
-Teknologi produksi peniupan leleh: Dapat menghasilkan kain non-woven dengan kehalusan serat tinggi dan kinerja penyaringan yang baik, cocok untuk bidang medis, penyaringan, pakaian, dan produk rumah.
-Teknologi produksi kombinasi: Menggabungkan keunggulan berbagai teknologi, kain non-woven komposit dengan sifat spesifik dapat diproduksi, dengan berbagai macam aplikasi.
Bahan baku yang cocok untuk proses produksi kain non-woven terutama meliputi:
1. Polypropylene (PP): Memiliki karakteristik ringan, tahan kimia, tahan panas, dll., dan banyak digunakan dalam kain nonwoven spunbond, kain nonwoven meltblown, dll.
2. Polyester (PET): Memiliki sifat mekanik dan daya tahan yang sangat baik, dan cocok untuk kain nonwoven spunbond, kain nonwoven spunlace, kain nonwoven needpunch, dll.
3. Serat viscose: memiliki daya serap air dan fleksibilitas yang baik, cocok untuk kain non-woven spunlace, produk saniter, dll.
4. Nilon (PA): Memiliki kekuatan, ketahanan aus, dan ketahanan yang baik, dan cocok untuk kain non-woven yang ditusuk jarum, kain non-woven yang dijahit, dll.
5. Akrilik (AC): Memiliki sifat insulasi dan kelembutan yang baik, cocok untuk kain non-woven basah, produk saniter, dll.
6. Polietilena (PE): Ringan, fleksibel, dan tahan terhadap bahan kimia, cocok untuk kain non-woven basah, produk saniter, dll.
7. Polivinil Klorida (PVC): Memiliki ketahanan api dan kedap air yang baik, dan cocok untuk kain non-woven basah, kain kedap debu, dll.
8. Selulosa: Memiliki daya serap kelembaban yang baik dan ramah lingkungan, dan cocok untuk kain non-woven basah, kertas bebas debu, dll.
9. Serat alami (seperti katun, rami, dll.): memiliki daya serap air dan kelembutan yang baik, cocok untuk kain non-woven yang ditusuk jarum, spunlace, produk saniter, dll.
10. Serat daur ulang (seperti poliester daur ulang, perekat daur ulang, dll.): ramah lingkungan dan cocok untuk berbagai proses produksi kain non-woven.
Pemilihan bahan-bahan ini bergantung pada bidang aplikasi akhir dan persyaratan kinerja kain non-woven.
Waktu posting: 19-Sep-2024